Liburan ke Negeri Gajah Putih terasa kurang lengkap tanpa menyusuri aliran sungai di Thailand, Chao Phraya dengan menaiki perahu kayu tradisional. Chao Phraya merupakan sungai terbesar dengan panjang mencapai 372 kilometer, dulunya digunakan sebagai pusat transportasi di Bangkok. Sungai Chao Phraya awalnya bernama “Mae Nam” dimana Mae dalam bahasa Thailand berarti ibu, sedangkan Nam memiliki arti air. Nama Sungai Chao Phraya sendiri diambil dari kata Chao Pi’a, yang menunjukkan bahwa sungai ini menjadi sungai utama pada masa Kerajaan Siam.
Cikal Bakal Potensi Chao Phraya
Kemajuan wisata dan perdagangan di sungai ini tidak lepas dari campur tangan dari Raja Taksin. Penguasa Siam ini mampu melihat potensi Sungai Chao Phraya sebagai lokasi yang memiliki sumber daya perairan subur. Setelah jatuhnya Ayutthaya di tangan tentara Burma, sang raja menempatkan ibukota di sebelah pesisir barat sungai bernama ‘Thonburi’.
Pada tahun 1782, Raja Rama I membangun Bangkok sebagai kota modern hingga seperti sekarang, karena ia juga melihat kawasan yang berpusat di sekitar Sungai Chao Phraya dipenuhi dengan kemakmuran. Sekarang sungai di Thailand ini dijuluki sebagai Raja Sungai yang berhasil membawa ibukota dalam kejayaan. Banyak wisatawan lokal hingga manca yang menggunakan alat transportasi air sebagai sarana untuk pergi kemana saja tanpa pusing melintasi padatnya lalu lintas kota
Fungsi Utama Sungai Chao Phraya
Hampir seluruh kota di Thailand dari Utara hingga Selatan dilalui oleh Sungai Chao Phraya, sebut saja kota Ayutthaya, Ang Tang dan Chainat. Aliran sungai terpanjang ini mengalir dari ibukota Negara Seribu Pagoda dan bermuara di Teluk Thailand. Sungai Chao Phraya termasuk kategori unik karena airnya mengandung endapan Aluvial yaitu tanah yang terbentuk dari endapan batuan induk.
Tapi tahukah anda apa fungsi utama sungai ini? Chao Phraya dikenal sebagai jalur transportasi yang dilalui oleh Cross River Ferry, River Buses dan Taxi Air. Sekarang Sungai Chao Phraya menjadi pusat ekonomi Thailand karena banyak menyedot jutaan wisatawan setiap tahunnya. Terlihat bangunan klasik khas Eropa dari abad ke 19 memenuhi setiap sisi kanan dan kiri sungai di Thailand ini. Anda juga bisa menemukan beberapa penduduk lokal yang menaiki sampan kayu untuk menjajakan aneka kudapan di sekitar aliran sungai.
Cara Menikmati Pesona Chao Phraya
Apakah anda tertarik untuk menyusuri Sungai Chao Phraya? Caranya cukup mudah anda bisa menaiki kapal yang berjalan setiap 30 menit sekali. Menjelajah sungai dengan menggunakan kapal akan memberikan pengalaman yang berbeda untuk anda. Bahkan juga disediakan kapal ekor panjang dan kapal pesiar untuk melengkapi penjelajahan wisata anda di Bangkok.
Terdapat 5 jenis kapal lain yang dimiliki oleh Chao Phraya Express diantaranya berwarna oranye, biru, merah, kuning dan hijau digunakan sebagai sarana transportasi publik. Khusus kapal bendera oranye mematok tarif sekitar 15 baht per orang dan beroperasi dari pagi hingga malam. Sedangkan untuk kapal bendera lain memiliki jam operasional terbatas hanya pada pukul 06.00 dan dilanjutkan pada pukul 16.00 saja.
Selain menaiki kapal Bangkok Chao Phraya Princess Cruise, anda juga dapat menggunakan kapal ferry yang beroperasi sepanjang hari. Kapal ini biasanya berhenti di semua dermaga, anda hanya perlu membayar 3,5 baht dan menunggu sekitar 15 hingga 20 menit sekali.
Objek Wisata Di Sekitar Sungai Chao Phraya
Selain menyusuri Sungai Chao Phraya anda juga dapat menemukan beberapa objek wisata popular sekitar sungai, diantaranya:
1. Kagumi Keelokan Kuil Fajar Ketika Matahari Terbenam
Wat Arun lebih dikenal sebagai Wat Chaeng yang terletak di tepi barat Sungai Chao Phraya. Kuil ini merupakan salah satu bangunan suci paling menakjubkan di Bangkok, tidak hanya lokasinya yang berada di tepi sungai tetapi juga arsitektur uniknya sangat mempesona. Anda dapat mengabadikan sebagian menara kuil warna-warni yang terlihat megah dan cantik dari pantulan air Sungai Chao Phraya.
Kuil Fajar berhadapan langsung dengan Wat Pho yang bisa anda tempuh dengan naik perahu ke dermaga 8. Kapal ulang-alik akan membawa anda dari satu sisi ke sisi sungai lainnya hanya dengan membayar tarif sekitar 3 baht. Wat Arun dibuka setiap hari mulai dari pukul 08:30 hingga 17:30. Tempat ini sangat direkomendasikan bagi anda yang ingin menghabiskan waktu sore hari menikmati keelokan matahari terbenam. Pemandangan malam hari juga jangan sampai anda lewatkan, ketenangan dan pesona sungai di Thailand membuat anda enggan kembali ke daratan.
2. Abadikan Pesona Kuil Budha Berbaring Di Bangkok
Jika mengunjungi Wat Arun maka anda wajib menapakkan kaki di Wat Pho sebuah bangunan suci yang terletak di belakang Kuil Buddha Zamrud. Wat Pho merupakan salah satu situs candi terbesar di ibukota yang terkenal dengan patung Buddha berbaring dengan panjang 36 meter berhiaskan daun emas. Luangkan waktu anda untuk menjelajahi tempat ibadah umat Buddha dengan memotret setiap sudut kompleks kuil.
Selain dapat menyimpan kenang-kenangan berbau religi anda juga dapat menikmati fasilitas relaksasi berupa pijatan tradisional Thailand. Wat Pho dianggap sebagai sekolah pijat terkemuka di Thailand, jadi anda bisa bersantai sejenak sebelum meneruskan perjalanan ke objek wisata berikutnya. Informasi penting untuk anda yang ingin berkunjung, kuil ini dibuka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga pukul 17:00.
3. Intip Megahnya Istana Raja Di Grand Palace
Tempat wisata sekitar sungai di Thailand yang wajib anda kunjungi adalah Grand Palace, kediaman dari raja-raja dari abad ke 18. Kompleks bangunan ini merupakan pemandangan yang harus dilihat selain Wat Pho dan Wat Arun. Grand Palace dikenal sebagai salah satu landmark terindah di Bangkok yang dibangun pada tahun 1782. Selama kurang lebih 150 tahun Grand Palace digunakan sebagai tempat tinggal resmi raja Thailand dan menjadi pusat administrasi pemerintahan.
Bangunan megah ini memiliki arsitektur cukup rumit dan terkesan eksotik yang menggambarkan penghormatan atas kreativitas dan keahlian penduduk Thailand. Hingga sekarang Grand Palace menjadi jantung spiritual simbolis dari Kerajaan Siam dimana dapat menarik banyak wisatawan untuk lebih mengenal sejarah Thailand.
4. Jalan-Jalan Sore Melintasi Jembatan Rama VIII
Berbeda dari ketiga tempat wisata sebelumnya, destinasi keempat ini merupakan fasilitas umum yang membentang di atas Sungai Chao Phraya. Jembatan Rama VIII resmi dibuka pada tahun 2002 sebagai jembatan kabel tetap yang terdiri dari tiang tunggal dan memiliki panjang sekitar 2, 45 km. Nama jembatan ini diambil dari Raja Ananda Mahidol, penguasa kedelapan Siam dari Dinasti Chakri.
Kini Jembatan Rama VIII menjadi salah satu objek wisata Bangkok, anda dapat menyambangi jembatan ini baik pagi atau sore hari yang menawarkan pemandangan cantik dari cahaya lampu warna-warninya. Jembatan Rama VIII merupakan salah sejarah yang tidak boleh dilewatkan dari perjalanan keliling Thailand. Oh ya, anda dapat menemukan gambar jembatan ini pada uang kertas seri 15-20 baht, dimana dibaliknya adalah potret Raja Ananda Mahidol.