Kuil Hindu Lokal yang Terkenal dengan Ukiran Batu
Berbicara tentang Bali tentunya tidak bisa dipisahkan dengan Pura, termasuk Batuan Temple salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Pura yang juga dikenal dengan nama Pura Puseh Batuan ini adalah sebuah cagar budaya dengan arsitektur bergaya klasik dan memiliki koleksi patung-patung batu kuno.
Mengunjungi Batuan Temple bersama pasangan
Photo by @meganmasako
Dalam sebuah prasasti disebutkan bahwa Pura Batuan Bali dibangun sekitar tahun 944 saka atau 1020 Masehi (m), pada zaman pemerintahan Raja Paduka Aji Sri Dharmawangsa Wardhana dari Dinasti Warmadewa. Pura ini menjadi bagian dari pura Tri Kahyangan desa adat Pakraman di Pulau Dewata.
Mengenakan pakaian adat Bali
Photo by @davidisraelsy
Pura Puseh Desa Batuan memiliki ornamen ukir yang bisa dikatakan cukup rumit. Bangunan dari Pura Puseh Batuan Temple tetap terlihat indah dan halus meski sudah mengalami banyak pemugaran.
Saat berada di Lokasi Batuan Temple pengunjung akan disambut oleh sebuah Candi Bentar yang berfungsi sebagai gerbang masuk. Candi terbuat dari susunan batu bata merah tampak kokoh berdiri menyambut para pengunjung.
Gerbang utama Pura Puseh Batuan
Photo by @josepllahuna
Dihiasi oleh ornamen bunga berbentuk ikal ciri khas bangunan pura, menjadikan bangunan ini semakin tampak indah dan unik. Candi Bentar yang berfungsi sebagai pintu gerbang ini merupakan pembatas antara Nista Mandala (bagian luar pura) dengan Madya Mandala (bagian tengah Pura).
Pemotretan di pintu Pura Puseh
Photo by @anggresuasti16
Seperti bangunan pura pada umumnya, Pura Desa Batuan Temple memiliki patung Dwarapala sebagai penjaga pintu gerbang. Namun yang membedakan dengan pura lain, Dwarapala di Batuan Temple ini dijaga oleh patung raksasa yang tidak membawa senjata dan dengan posisi berdiri.
Sosok patung raksasa penjaga Pura
Photo by @wasistojati
Setelah masuk melewati Candi Bentar, pengunjung akan menemukan bangunan Kori Agung dengan sebuah pintu. Menurut kepercayaan masyarakat yang beragama Hindu, pintu ini sebagai gerbang atau pintu keluar masuknya para Dewa.
Sedangkan untuk umat yang ingin masuk atau selesai sembahyang bisa menggunakan pintu di samping kiri atau kanan bangunan Kori Agung.
Pura tampak menyatu dengan fashion seorang wisatawan
Sumber: Google-id.pinterest
Memasuki halaman tengah Pura, pengunjung akan mendapati Bale Kulkul dan Bale agung, serta seperangkat gamelan yang digunakan untuk mengiringi upacara keagamaan atau piodalan yang dilangsungkan di Batuan Temple.
Kemudian bagian utama Pura atau Utama Mandala terdapat bangunan Padmasana, Bangunan Meru dan beberapa pelinggih. Benda peninggalan sejarah ini ditempatkan di bangunan wantilan yang terletak di bagian belakang Pura.
Kuil lokal hindu Bali ini dibuat oleh penduduk lokal Batuan Pedesaan dan dirancang sangat indah dan penuh ornamen Khas Bali sehingga sangat cocok untuk berfoto bersama teman atau keluarga.
Berpose cantik diantara arsitektur pura yang unik
Photo by @riryjs
Batuan Temple ini merupakan pura aktif yang digunakan oleh masyarakat sebagai tempat beribadah sehingga jika datang ke tempat ini pengunjung dapat melihat proses sembahyang warga lokal. Orang Bali sangat ramah sehingga pengunjung akan merasa nyaman ketika berlibur ke Batuan Temple.
Kegiatan sembahyang warga lokal
Photo by @isiophotos
Bangunan yang terbuat dari beton dengan atap tinggi ini digunakan untuk melakukan pentas pertunjukan tari yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke Batuan Temple.
Pertunjukkan Tari Barong
Sumber: Google-gpswisataindonesia
Selain terkenal dengan kuil, desa Batuan juga terkenal dengan rumah tradisionalnya yang memiliki konsep bangunan rumah yang sangat menawan yang terdiri dari atas beberapa bangunan dengan tujuan dan kegiatan yang berbeda.
Rumah Tradisional Desa Batuan
Sumber: Google-rumah-adatindonesia
Jadi setiap rumah keluarga akan memiliki ukuran rumah yang berbeda mulai dari pintu, jendela, tempat tidur, hingga banguanannya.
Tips saat Mengunjungi Batuan Temple
- Sebelum mengunjungi Batuan Temple pantaulah cuacanya terlebih dahulu.
- Persiapkan kebutuhan seperti membawa bekal, air minum dan kamera sebelum mengunjungi Batuan Temple.
- Jangan lupa membawa perlengkapan kesehatan misalnya sabun, tissue basah, obat-obatan, dan antiseptik.
- Ketika mengunjungi Batuan Temple pengunjung harus menggunakan sarung, syal, atau selempang yang diikatkan di pinggang. Sarung dan ikat pinggang disediakan di Batuan Temple, pengunjung dapat menyewanya selama mengunjungi Batuan Temple.
- Jangan mengambil foto langsung di depan jamaah kuil.
- Jangan melangkahi persembahan.
- Jangan memasuki area kuil ketika sedang menstruasi.
- Hormatilah budaya setempat.
Lokasi Batuan Temple
Pura Batuan Temple yang terletak di Dusun Tengah, Desa Batuan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.
Rute Menuju Batuan Temple
Bagi wisatawan lokal pastinya tidak akan bingung untuk mendatangi lokasi wisata Batuan Temple. Akan tetapi bagi pengunjung yang berasal dari luar Pulau atau Luar Negeri, tentu harus mencari tahu tentang transportasi dan rute yang harus dilalui untuk mencapai lokasi Batuan Temple.
Namun, pengunjung tidak perlu khawatir ada banyak sarana transportasi yang dapat digunakan untuk menuju ke Batuan Temple. Berikut ini adalah rute menuju Batuan Temple:
- Mobil atau Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi seperti Mobil atau motor Pribadi dapat digunakan untuk mengakses lokasi Batuan Temple. Pura ini dapat diakses dalam 30 menit berkendara dari denpasar. Akan lebih baik jika mengikuti panduan arah ke Batuan Temple ini di google maps yang terpasang di Gawai pengunjung.
- Menggunakan Kendaraan Umum
Jika pengunjung memakai kendaraan umum seperti Bus Umum atau angkutan lainnya pengunjung dapat berhenti di terminal bus kota Sukawati.
Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek untuk menuju ke Desa Batuan hingga sampai di lokasi wisata Batuan Temple. Pengunjung dapat menggunakan ojek konvensional maupun online. Karena daerah ini sangat mudah mencari ojek.
Fasilitas
- Area Parkir Kendaraan
- Tempat Ibadah bagi Umat Hindu
- Kamar mandi atau MCK
- Tempat Istirahat
- Ruang makan
Harga Tiket
Rp 10.000