Pura Bersejarah dengan Taman yang Rimbun
Bali, siapa sih yang nolak kalau diajak liburan kesini? Pulau Dewata selalu menarik wisatawan dengan pesona wisata yang tidak pernah membosankan. Mulai dari pantai, beach club, kuliner hingga tempat ibadahnya bisa kamu kunjungi, salah satunya di Pura Petitenget.
Sesajen yang diletakkan di depan sudut Pura Petitenget
Photo by @johar_bali
Petitenget berasal dari gabungan dua kata, yaitu Peti yang berarti peti atau tempat penyimpanan dan Tenget memiliki makna angker. Pura Petitenget dibangun pada abad ke-15, konon menurut sejarah tempat ini dulunya adalah wilayah alam liar yang dipenuhi oleh pepohonan dan semak belukar.
Area sembahyang umat Hindu
Photo by @seminyakvillacom
Setelah Pura dibangun, daerah yang tadinya dianggap mistis berubah menjadi lebih nyaman dan tenang. Deburan ombak pantai Petitenget dan banyaknya villa, hotel, resto yang ada disekeliling pura membuat tempat ini lebih ramah dan juga hangat. Hanya saja pada malam hari suasana disini lebih sepi dibandingkan dengan Kuta dan juga Legian.
Pemandangan pura dari atas
Sumber: google - blog.airpaz.com
Daya tarik Pura ini adalah menawarkan suasana yang berbeda di tengah keramaian Seminyak. Berdiri di tengah-tengah hutan tropis menjadikan tempat ini sebagai obat pelepas stress alami bagi wisatawan. Tetapi jika ingin masuk ke dalam Pura, kamu harus membayar biaya tambahan untuk sewa kain sekitar Rp 15.000 per lembar.
Untuk mencapai pekarangan utama pura, kamu harus berjalan menelusuri tangga berbentuk naga yang terbuat dari batu. Kamu akan menemukan kuil, patung-patung kecil dan paviliun dari batu bata merah.
Pemandangan ini menciptakan suasana etnik yang kental, dimana relief khas Bali terdapat di setiap pintu dan pagoda. Pecinta fotografi tidak boleh melewatkan kesempatan ini untuk diabadikan bersamaan dengan panorama matahari terbenam.
Penduduk lokal sedang menaruh sesajen
Sumber: google - www.bali-indonesia.com
Petitenget Temple juga merupakan tempat ibadah penting untuk umat Hindu di Bali. Jika beruntung kamu bisa melihat berbagai perayaan keagamaan diadakan dalam pura ini, salah satunya Merakih. Perayaan ini diadakan pada hari Rabu dan dilakukan setiap 210 hari kalender Pawukon. Sangat terasa kesan religius di sekitar pura dengan adanya sesaji berupa makanan dan dupa..
Umat Hindu memasuki kawasan pura melalui anak tangga
Photo by @baliholidayz
Selain upacara keagamaan, kamu juga dapat menonton penampilan tarian tradisional khas Bali di Pavilion Bale Agung. Kegiatan ini juga tidak kalah menarik untuk diabadikan dengan kamera pribadimu. Disarankan untuk berkunjung saat akhir pekan apabila ingin menyaksikan pertunjukkan budaya ini.
Biasanya di Pavilion Bale Agung ada gadis-gadis Bali yang latihan menari. Kalian dapat menjumpainya di akhir pekan. Jangan lupa abadikan setiap momennya melalui kamera pribadi atau ponselmu.
Pura Petitenget berdampingan dengan Pura Masceti. Pura Petitenget berada di utara sedang Pura Masceti berada di selatan. Pura Masceti adalah pura yang lebih kecil dari pura utamanya. Jika kalian berkunjung mengendarai kendaraan pribadi dan mengemudi sendiri, kalian dapat mencari petunjuk menggunakan google maps dengan nama Pura Masceti Petitenget. Karena Pura Petitenget dikenal juga dengan Pura Masceti.
Arsitektur Bali klasik dari Pura Petitenget
Photo by @damian_glass
Lokasi pura dekat dengan pantai. Setelah mengunjungi pura kalian juga dapat melanjutkan kegiatan wisata dengan berjalan kaki ke Pantai Petitenget untuk menikmati sunset. Bahkan jika kamu berjalan beberapa meter dari Pura dan melewati jembatan, maka akan menemukan pasir berwarna emas keabu-abuan yang menjadi spot sunset paling menakjubkan.
Seusai mengunjungi pura, kamu jangan buru-buru pulang ke tempat penginapan. Mampirlah ke beberapa restoran di jalan Petitenget, jalan Batubelig, jalan Kayu Aya dan jalan Laksmana.
Lokasi Petitenget Temple
Pura Petitenget berada di barat daya Denpasar. Lokasi Pura memang cukup terpencil tetapi mudah ditempuh.
Rute Menuju Petitenget Temple
Perjalanan dapat ditempuh dari kota Denpasar selama kurang lebih 30 menit, melalui Jl. Petitenget. Berikut ini adalah rute menuju Petitenget Temple:
- Mobil
- Ambil Jl. Pulau Seram, Jl. Pulau Ambon, dan Jl. Pulau Sebatik ke Jl. Teuku Umar
- Tetap di Jl. Teuku Umar. Ambil Jl. Teuku Umar Barat dan Jl. Teuku Umar Brt. ke Jl. Petitenget di Kuta Utara
- Belok kiri setelah M Mini Mart (di sebelah kiri)
- Lewati Alfamart Petitenget (di kanan), dan tujuan ada di sebelah kanan.
Fasilitas
- Area Parkir
- Toilet
- Sewa kain
- Tempat Makan
- Penginapan
Harga Tiket
Rp 20.000
Biaya parkir Rp 2.000 – Rp 5.000.