Tambah Wawasan Mengenai Komunitas Peranakan dari Rumah Pusaka Baba
Dibangun sekitar tahun 1895, NUS Baba House dulunya merupakan rumah tradisional yang berada di sepanjang Neil Road. Kemudian tempat tersebut diambil alih oleh Universitas Nasional Singapura (NUS) pada tahun 2006 dari dana yang disumbangkan oleh Ibu Agnes Tan. Beliau merupakan putri bungsu Tun Tan Cheng Lock, yang merupakan tokoh masyarakat kelahiran Malaka yang cukup disegani banyak orang.
Kemegahan Bangunan Baba House
Photo by @alistsg
Setelah direnovasi selama kurang lebih 2 tahun, NUS Baba House resmi dibuka pada tanggal 4 September 2008. Tempat ini dirancang untuk menampilkan kehidupan rumahan pada era abad ke 20 serta kental dengan budaya Peranakan China. Sebagai bagian dari NUS, ini juga merupakan fasilitas yang mendukung penelitian dalam pertemuan budaya, sejarah perkotaan serta konservasi arsitektur.
Ruangan Baba House yang Kental Era Abad ke 20 an
Sumber: The Straits Times
Pertama kali Anda masuk maka akan disambut oleh beragam ukiran pintu serta jendela yang sangat unik. Bangunan berwarna biru dengan tiga lantai ini menyimpan beragam sejarah untuk memperkenalkan etnis Peranakan Cina.
Ukiran Pintu dan Jendela yang Unik
Sumber: Hotels
Disini Anda akan menemukan lebih dari 2.000 barang antik, artefak dan barang dekoratif Peranakan yang ditampilkan di lantai pertama dan kedua. Jangan lewatkan pameran sementara tentang tema Peranakan di lantai tiga.
Beberapa Barang Antik yang Masih Tersimpan di Baba House
Sumber: Baba House
Biasanya digunakan oleh para peneliti dan seniman untuk melestarikan nilai seni budaya masyarakat Peranakan. Beberapa peralatan mewah berupa kerajinan kayu dan tempat tidur masih tertata rapi di Baba House ini.
Baba House menyediakan fasilitas edukasi berupa magang bagi mahasiswa sarjana dan pascasarjana di berbagai bidang pekerjaan museum. Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang koleksi, pameran dan program lain museum. Peluang magang didasarkan pada kebutuhan dan persyaratan yang sesuai.
Peninggalan Kerajinan Kayu di Baba House
Sumber: Baba House
Berkunjung ke NUS Baba House akan menjadi pengalaman menarik, terutama yang memiliki ketertarikan besar akan dunia ornamen dan seni ukiran klasik. Interior hingga eksterior bangunan ini juga dengan mudah mengundang pengunjung untuk berfoto ria dalam balutan tema unik nan klasik. Tapi tetap harus berhati-hati, jangan sampai merusak barang-barang yang ada di dalam museum.
Berpose manis di depan bangunan NUS Baba House
Photo by @clairehouhou
Waktu terbaik untuk melakukan kunjungan adalah pada saat weekdays karena Anda dapat leluasa berkunjung tanpa harus berdesak desakan. Pastikan membawa kamera dengan baterai penuh.
Disarankan bagi calon pengunjung untuk melakukan reservasi terlebih dahulu agar dapat menikmati Heritage Tour selama satu jam. Tour dalam bahasa Inggris diadakan setiap hari Selasa pukul 10 pagi sedangkan Tur Mandarin hanya ada pada hari Senin pertama setiap bulan. Pemesanan sendiri sangat penting karena setiap tur dibatasi hingga 15 peserta saja.
Lokasi Baba House
Lokasi Baba House berada di kawasan bersejarah Singapura, Tanjong Pagar tepatnya di 157 Neil Road, Singapore 088883.
Rute Menuju Baba House
Terdapat beberapa cara menuju Baba House, tetapi yang sering digunakan oleh wisatawan ada dua. Berikut ini adalah rute menuju Baba House:
- MRT
Anda bisa naik MRT menuju Outram.
- Bus
Anda dapat naik bus nomor 2, 12, 54, 61, 120, 124, 143, 147, 166, 167, 174, 190, 196, 961, CT8, CT18 dan CT28.
Fasilitas
- Walking tours
Program tour ini akan dipandu oleh akademisi dan para peneliti, menyusuri setiap sudut lingkungan setempat untuk memperkenalkan aspek sejarah Singapura, masyarakat dan warisan kota.
- Saturdays at the NUS Baba House
Setiap hari Sabtu, NUS Baba House mengundang pengunjung untuk mengikuti berbagai program tematik bulanan ExploreHour. Mulai dari lokakarya pembuatan makanan, demonstrasi kaligrafi langsung, serta membahas topik warisan Peranakan di Singapura yang dipimpin oleh narasumber berpengalaman.
- Maintaining Heritage Series
Program ini lahir untuk membangkitkan kesadaran akan tantangan dan pertimbangan dalam mengelola segala jenis elemen yang membentuk ekosistem warisan, seri pembicaraan. Menggabungkan tema tentang praktik dan kebijakan budaya yang berkembang, pengumpulan dan tampilan, serta konservasi dan pembangunan perkotaan.
Harga Tiket
Warga Singapura, Permanent Resident, NUS Staff, Murid serta Alumni, ICOM and Museum Roundtable Members - Gratis
Turis Manca - 10$