Tempat Sejarah dan Tradisi yang Hidup Harmonis dengan Modernisasi
Kampong Glam adalah kawasan wisata yang juga merupakan pusat penjualan aksesoris dan perlengkapan umat muslim. Nama kawasan ini berawal dari pohon gelem atau pohon minyak kayu putih yang banyak ditemukan pada waktu itu,sehingga penduduk sekitar menjulukinya sebagai Kampong Gelam atau Glam.
Kampung Glam sendiri merupakan tempat tinggal masyarakat muslim yang ada di Singapura. Semakin berkembangnya pariwisata di Singapura, Kampong Glam juga menjadi salah satu destinasi wisata etnis yang menarik untuk dikunjungi.
Sepanjang jalan Kampong Glam
Photo by @_helenzou
Di sepanjang jalan, Anda akan melihat deretan ruko bercat merah dengan display berbagai perlengkapan ibadah, souvenir hingga barang-barang kerajinan. Bahkan Anda bisa menemukan kain batik Melayu dengan kualitas yang bagus di Royal Fabrics. Bagi yang ingin berburu furniture rumah tangga mampirlah ke Scene Shang atau Jamal Kazura Aromatics di Bussorah Street untuk menemukan berbagai produk parfum berkualitas.
Masih di kawasan Kampong Glam tepatnya Arab Street ada bangunan iconic yaitu Sultan Mosque. Terletak di Muscat Street dan sudah berdiri dari tahun 1826 sebagai masjid tertua di Singapura. Ciri khas Masjid Sultan adalah kubah besar yang berwarna emas.
Wisatawan non muslim diperbolehkan untuk singgah mengabadikan potret banguanan suci ini, namun harus menaati peraturan yang berlaku. Seperti mengenakan pakaian sopan dan tidak mengganggu jemaah yang sedang melakukan ibadah di dalam masjid.
Sultan Mosque, masjid terbesar di Singapura
Photo by @becnegri
Bagi Anda yang mencari spot foto unik dan menarik, jangan sampai lewatkan Haji Lane. Tempat ini penuh akan hiasan grafiti berwarna-warni pada setiap dinding banguanan yang Anda lewati.
Kawasan Haji Lane
Photo by @vijay_shine
Bahkan pengunjung dapat melihat bangunan Chinese Shophouse yang berusia ratusan tahun tapi kondisinya masih terawat dan cantik. Mayoritas bangunan di Haji Lane kini difungsikan sebagai restoran, kafe, bar dan butik lokal.
Selain menemukan barang-barang yang bisa menjadi buah tangan, ambil kesempatan untuk mengunjungi beberapa galeri seni dan restoran dengan menu khas Timur Tengah dan Melayu. Tidak ingin makan berat? Bersantailah di kafe-kafe kecil yang menawarkan martabak dan teh tarik, salah satunya adalah Kampong Glam Café.
Tempat ini buka mulai pukul 8 pagi hingga 2 pagi, menyediakan aneka hidangan rumahan. Sedangkan dari sore hingga malam, Kampong Glam Cafe menyuguhkan makanan khas tambahan seperti Kwetiau, Nasi Goreng, dan Nasi Lemak.
Kampong Glam Cafe
Photo by @mariamivamp_
Selain itu, Restoran Hjh Maimunah yang terkenal dengan nasi padang juga dapat menjadi referensi kuliner Anda. Jika ingin menikmati pemandangan dari atap dengan hidangan koktail dan makanan modern yang lezat, datanglah ke Maison Ikkoku The Art of Mixology Singapore di Kandahar Street.
Mengisi perut sudah, maka lanjutkan perjalanan menuju Malay Heritage Gallery. Objek wisata sejarah ini buka setiap hari Selasa sampai Minggu jam 10.00-18.00 dan tutup pada hari Senin. Ini adalah museum yang menyajikan tradisi dan budaya komunitas Melayu yang ada di Singapura.
Malay Heritage Center
Photo by @yiyikao
Kapan waktu terbaik untuk menyusuri Kampong Glam? Anda bisa berkunjung kapan saja, tapi disarankan untuk mengunjunginya pada bulan Ramadhan sampai dengan hari Raya Idul Fitri. Karena biasanya pada waktu tersebut banyak diadakan bazar makanan dan pertunjukan budaya di kawasan Arab Street.
Lokasi Kampong Glam
Kampong Glam berlokasi di kawasan Arab Street, dekat dengan Bugis Street.
Rute menuju Kampong Glam
Ada beberapa cara menuju Kampong Glam, Berikut ini adalah rute menuju Kampong Glam:
- MRT
Anda bisa menggunakan MRT kemudian turun di stasiun Bugis. Setelah itu, ambil jalan keluar dengan patokan Raffles Hospital. Anda tinggal berjalan kaki sekitar 600 meter atau kurang lebih selama 10 menit.