Tempat Wisata di Kyoto 2018 Untuk Pecinta Sejarah dan Budaya
2018-09-12 08:20:45Lari Sejenak dari Hiruk Pikuk dan Keriuhan Modernitas ke Kyoto
Nuansa tempat wisata di Kyoto 2018 jauh dari kesan futuristik dan modern. Namun bukan berarti Kyoto merupakan kota yang tertinggal di Jepang. Hanya saja, Kyoto merupakan kota untuk kalian yang ingin mencari tempat wisata budaya sekaligus bernilai sejarah tinggi. Nilai utama inilah yang membuat turis jadi memiliki alasan tersendiri untuk datang ke Kyoto. Apa yang bisa dilihat di Kyoto tidak seperti yang kalian lihat di Tokyo. Jika tempat wisata di Tokyo selalu diliputi gemerlap kemeriahan kota yang tak pernah tidur. Maka Kyoto bisa menghadirkan hal yang sebaliknya. Kyoto mampu membawa kalian kembali ke suasana Jepang zaman dulu yang masih terasa asri, dan tentram.
Bagi kalian yang ingin melihat sisi lain di balik Jepang yang modern dan canggih, Kyoto bisa menjadi jawaban. Pemerintah Kyoto sepertinya berkomitmen tinggi untuk melestarikan tempat tempat wisata terbaik di Kyoto yang memiliki nilai sejarah tinggi. Mengunjungi berbagai kuil atau bangunan bersejarah, atau sekadar berjalan santai menikmati panorama alam merupakan hal wajib yang harus dilakukan di Kyoto. Bahkan beberapa bangunan bersejarah di Kyoto masih terhitung asli tanpa pernah mengalami rekonstruksi. Hal ini disebabkan karena Kyoto termasuk kota yang aman dari serangan udara selama Perang Dunia II berlangsung. Maka dari itulah untuk kalian yang mencari kesan orisinil dari suatu tempat bersejarah, datanglah tempat wisata di Kyoto 2018. Berikut adalah tempat-tempat wisatanya:
Sedikit Lebih Dekat dengan Alam di Arashiyama
Kyoto mempunyai suatu wilayah distrik di mana kalian bisa menikmati pemandangan hutan bambu yang teduh, namanya Arashiyama. Letaknya berada di pinggiran kota. Untuk menuju ke sana, kalian cukup berjalan kaki dari Stasiun Arashiyama Saga, atau Henkyu. Hutan bambu yang ada di Arashiyama menciptakan nuansa teduh namun sedikit misterius ketika menjejakkan kaki di sana. Untuk informasi, hutan bambu di Arashiyama ini termasuk tempat wisata Kyoto musim dingin. Sebab, saat musim dingin, bambu-bambu yang warna hijau itu tertutupi dengan putihnya salju. Tentu saja pemandangan ini tidak boleh kalian lewatkan sebagai turis. Tidak jauh dari hutan ini, kalian bisa menemukan Kimono Forest. Di Kimono Forest kalian bisa menemukan ratusan tiang dengan corak warna-warni khas Kyoyuzen. Saat malam, tiang-tiang itu akan mengeluarkan cahaya lampu yang justru semakin mempercantik pemandangan.
Melewati 1000 Gerbang di Kuil Fushimi Inari
Bagi kalian yang pernah beberapa kali melihat foto tiang-tiang berjejer berwarna oranye dengan tulisan huruf kanji Jepang, itulah gerbang dari Kuil Fushimi Inari. Kuil ini termasuk sebagai situs warisan budaya yang sudah ada sejak tahun 1499. Kuil Fushimi Inari termasuk dalam kuil yang dipersembahkan untuk memuja dewa Inari. Yang menjadi daya tarik utamanya tentu tiang-tiang oranye yang disebut torii (gerbang) itu. Tidak perlu khawatir dengan harga tiket masuknya. Karena Kuil Fushimi Inari adalah salah satu tempat wisata gratis di Kyoto. Agar semakin menambah kesan suasana Jepang, cobalah untuk berfoto di tori Fushimi Inari dengan memakai kimono. Saat foto tersebut kalian unggah ke laman media sosial, pastinya followers kalian akan menghujani dengan likes dan comments.
Turis yang Pintar Tidak akan Melewatkan Kuil Kinkakuji
Saat melakukan perjalanan wisata Kyoto musim panas, ada satu tempat wajib yang harus didatangi. Tempat tersebut adalah Kuil Kinkakuji. Turis luar negeri kerap menyebut kuil ini sebagai Gold Pavilion. Sebutan ini disematkan karena memang lantai pada Kuil Kinkakuji dilapisi dengan kertas emas. Sehingga saat matahari sedang bersinar cerah, cahayanya akan memantul di kertas emas tersebut. Saat musim panas, Kuil Kinkakuji akan dihiasi dengan warna-warna daun yang kemerahan di sekitarnya. Hal ini tentu menjadi pemandangan unik tersendiri. Perpaduan warna kuning emas dari dinding kuil dan pepohonan yang memerah akan membuat mata yang melihatnya terhipnotis. Kuil Kinkakuji usianya sudah mencapai ratusan tahun. Dibangun sejak tahun 1220 membuat UNICEF memasukkan kuil ini sebagai situs warisan budaya dunia.
Bertemu dengan Geisha di Gion
Gion merupakan nama salah satu distrik yang ada di Kyoto. Ketika memasuki distrik Gion, waktu akan terasa berputar kembali ke masa lampau. Sederetan bangunan yang memiliki gaya arsitektur kuno dan tradisional masih berdiri tegak di sepanjang jalan. Ada beberapa tempat di Gion yang populer di kalangan turis. Tempat-tempat tersebut adalah Shirakawa, dan Hanamachi Street. Waktu terbaik untuk datang ke sini adalah pada saat sore hari. Pada saat matahari sudah terbenam, dan hari mulai gelap, bukan tidak mungkin kalian akan melihat geisha yang sedang melintas. Geisha tersebut biasanya akan berangkat kerja. Namun, kalian harus ingat satu hal, ya! Geisha biasanya agak sulit untuk diajak selfie bareng karena mereka sangat menjunjung tinggi privasi. Jadi, jangan sembarangan langsung ajak foto, ya.
Melihat Osaka dari Kyoto? Bisa, kok!
Tempat terakhir satu ini memang bukan tempat yang berupa bangunan kuno dan bersejarah. Melainkan sebuah bangunan tinggi yang berkesan modern. Bangunan tersebut bernama Kyoto Tower. Kyoto Tower memiliki tinggi kurang lebih 100 meter, dan menjadi landmark dari kota Kyoto. Di puncak menara, kalian dapat menyaksikan pemandangan seluruh penjuru kota dengan mata telanjang tanpa terhalang apapun. Bahkan jika kalian beruntung, jika hari sangat cerah kalian bisa melihat beberapa tempat wisata di Osaka dengan bantuan teropong yang ada. Setelah asyik melihat-lihat, jangan lupa berkunjung ke toko souvenir di Kyoto Tower untuk membeli buah tangan sebelum pulang. (hn)