Baju Tradisional Korea dari Masa ke Masa
2019-07-08 11:34:40Jika traveler sering menyaksikan drama Korea bertema sejarah pasti familiar dengan baju tradisional Korea yang dikenal dengan nama hanbok bukan. Nah selain karena desainnya, hanbok juga terlihat unik karena memiliki warna yang sangat beragam. Selain itu hanbok memiliki sejarah perkembangan yang panjang dan sangat menarik untuk dipelajari dan wajib dibawa pulang sebagai buah tangan khas Negeri Ginseng.
Apa itu Hanbok?
Sumber: etsystatic
Hanbok sendiri memiliki arti pakaian masyarakat Korea. Hanbok terdiri dari dua suku kata yaitu han dan bok. Han merupakan sebutan bagi warga negara Korea. Sedangkan bok memiliki arti pakaian dalam bahasa Korea. Meski pada awal perkembangannya hanbok hanya digunakan untuk menghadiri acara khusus, tetapi kini salah satu baju tradisional Korea ini sudah berkembang dan mengalami banyak perubahan. Kini hanbok menjadi pakaian yang lebih modern.
Hal ini terlihat dari banyaknya variasi hanbok, mulai dari hanbok bertema tradisional hingga hanbok modern. Untuk saat ini penggunaan hanbok sudah tidak terbatas pada laki-laki atau perempuan dewasa saja, tetapi juga anak-anak.
Hanbok untuk perempuan terdiri dari jeogori, chima hanbok, dan sokchima atau sokbaji. Jeogori merupakan pakaian bagian atas, kemudian chima merupakan rok panjang atau hanbok bagian bawah. Sedangkan sokchima atau sokbaji merupakan pakaian yang berupa dalaman berwarna putih. Sementara untuk hanbok pria terdiri dari jeogori dan baji yang berupa celana khusus dengan model yang lebih simpel.
Hanbok bagi Masyarakat Korea
Photo by @ryusuan17
sama seperti pakaian tradisional lain, hanbok juga memiliki makna yang sangat melekat dengan kehidupan serta budaya dari masyarakat Korea. Bentuk lengan hanbok yang selalu terbuka lebar pada ujung lengan menggambarkan kehangatan dari Masyarakat Korea, sementara bagian bawah hanbok yang dibuat longgar dan panjang melambangkan kebebasan masyarakat Korea.
Hanbok yang biasa dipakai oleh masyarakat Korea, biasanya memiliki motif warna yang cerah. Di zaman dahulu warna-warna yang ditampilkan pada baju tradisional Korea ini dipercaya memiliki arti tersendiri. Berikut ini arti dari warna hanbok.
1. Warna Putih Menyimbolkan Kesucian
Sumber: idntimes
Warna putih pada baju tradisional Korea biasanya dipercaya oleh orang korea sebagai simbol dari kesucian dan kemurnian. Warna Putih merupakan warna paling umum dan sering digunakan oleh masyarakat Korea tanpa memandang status dari si pemakai hanbok.
2. Warna Merah Menyimbolkan Nasib Baik
Photo by @leehwawedding
Warna merah yang pada baju tradisional Korea menjadi lambang dari nasib baik dan keberuntungan. Warna ini biasanya digunakan oleh para perempuan yang akan melaksanakan pernikahan. Hanbok dengan warna merah digunakan sebagai harapan dari pengantin agar mendapat nasib baik serta mendapatkan kekayaan yang berlimpah.
3. Warna Nila Perlambang dari Ketetapan
Photo by @nara0318
Warna ini biasanya digunakan untuk membuat rok pegawai wanita di pengadilan serta digunakan sebagai warna dasar dari jubah resmi pegawai pengadilan. Setelah mengetahui warna-warna hanbok maka jangan salah memilih warna ya traveler. Kemudian jika traveler sedang berada di Korea jangan lupa untuk mengunjungi Nami Island yang merupakan salah satu objek wisata Korea Selatan paling populer di kalangan wisatawan.
4. Warna Hitam Melambangkan Sumber dari Pencipta
Sumber: shopback
Selain melambangkan tentang sumber dari penciptaan, hanbok warna hitam juga menyimbolkan ketidakterbatasan. Hanbok dengan warna Hitam biasa digunakan oleh perempuan saat menghadiri upacara kematian. Kemudian warna hitam biasanya banyak digunakan sebagai warna topi untuk laki-laki.
5. Warna Kuning Untuk Keluarga Kerajaan
Photo by @megan_bowen_
Orang korea mempercayai bahwa warna kuning hanya boleh digunakan untuk baju hanbok kerajaan. Jadi hanya keluarga kerajaan yang diperbolehkan untuk menggunakan hanbok dengan warna Kuning. Sementara itu warga biasa atau rakyat jelata dilarang menggunakan hanbok dengan warna ini.
Lima warna hanbok diatas juga melambangkan arah serta pusat alam semesta. Karena itu masyarakat Korea selalu memilih warna baju berdasarkan pada warna Yin dan Yang. Warna yang melambangkan Yin biasa digunakan untuk chima atau rok wanita kemudian warna yang melambangkan Yang untuk membuat jeogori atau baju bagian atas untuk laki-laki maupun perempuan.
Hanbok yang berfungsi untuk menandai status sosial masyarakat Korea membuat para perempuan selalu mengenakan hanbok dengan warna yang spesifik. Warna alami dan tidak mencolok biasanya dipilih saat musim panas. Sedangkan pada musim dingin para wanita Korea akan memilih warna yang lebih mencolok. Jika traveler tertarik untuk mencoba baju tradisional Korea maka traveler bisa menyewa hanbok di N Seoul Tower saat mengunjungi Negeri Ginseng.
Hanbok dan Perkembangannya
Photo by @nara0318
Pada masa dinasti Silla, bentuk hanbok masih menyerupai baju tradisional Tiongkok. Kemudian saat raja Goryeo menikah dengan ratu Mongol, bentuk hanbok juga berubah dan mengikuti gaya baju tradisional Mongolia. Perubahan bentuk hanbok juga terjadi saat era Joseon. Semenjak dinasti Joseon menguasai Korea, bentuk hanbok pria dan wanita diubah kemudian hanbok ini berfungsi sebagai baju tradisional kerajaan Korea dan berlanjut menjadi baju tradisional masyarakat di Negeri Ginseng hingga saat ini.
Setelah diubah oleh penguasa dinasti Joseon, hanbok hampir tidak pernah mengalami perubahan lagi, kecuali panjang jeogori dan chima. Setelah mengetahui perkembangan hanbok jangan lupa untuk meluangkan waktu wisata kuliner dengan menikmati kimchi saat berlibur ke Korea Selatan. Karena kimchi merupakan salah satu masakan Korea yang menggugah selera.
Bentuk Hanbok Tradisional Untuk Wanita
Photo by @c_jip_hanbok
Hanbok untuk wanita biasanya terdiri dari tiga jenis pakaian yang dipadukan menjadi satu. Pakaian tersebut adalah jeogori, chima, dan sokchima atau juga disebut sokbaji. Jeogori merupakan penutup tubuh bagian atas yang biasa digunakan untuk menutup lengan dan tubuh bagian atas. Panjang dari jeogori ini hanya sampai di bagian bawah dada.
Chima merupakan rok yang dibuat sebagai padanan jeogori. Sokchima merupakan pakaian dalam wanita yang berbentuk rok dan biasanya digunakan sebelum memakai chima. Biasanya sokchima terbuat dari bahan berwarna putih. Sokchima ini juga berfungsi untuk memperindah chima, karena pemakaian sokchima akan membuat chima menjadi lebih mengembang dan terlihat indah. Sedangkan sokbaji merupakan pakaian dalam wanita berbentuk celana panjang. Fungsi dari sokbaji ini adalah untuk menutupi kaki perempuan Korea agar tidak terlihat.
Pola dan motif yang ditampilkan pada hanbok wanita biasanya didominasi oleh kombinasi garis dengan warna tertentu ditambah dengan motif tumbuhan, hewan dan motif alam lainnya di teri rok dan sekeliling bahu membuat hanbok menjadi terlihat semakin indah.
Bentuk hanbok pada dinasti Joseon awal tampak sangat nyaman dan lebar sehingga dapat menampilkan keindahan bentuk leher dan bahu pemakainya. Namun di akhir masa pemerintahan Joseon secara perlahan desain Jeogori mulai berubah menjadi lebih ketat dan pendek. Setelah mengenal baju tradisional Korea tidak ada salahnya jika traveler juga mengenal budaya Korea dengan mengikuti wisata histori Korea bersama tour pagi warisan budaya dunia Seoul.
Bentuk Hanbok Tradisional Untuk Pria
Photo by @fonnie246ljg
Berbeda dengan hanbok yang digunakan oleh perempuan, hanbok untuk laki-laki pada umumnya memiliki bentuk dan desain yang lebih simpel dibanding hanbok untuk perempuan. Karena hanbok laki-laki hanya terdiri dari jeogori dan baji.
Jeogori atau pakaian bagian atas pada hanbok pria memiliki ukuran yang lebih besar dari hanbok wanita. Selain itu panjang dari jeogori ini sampai menutupi bagian atas pinggang. Sedangkan untuk baji atau celana khusus ini biasanya dibuat lebih ketat. Hal ini bertujuan agar penggunanya lebih mudah jika ingin duduk.
Kemudian jika ingin keluar rumah pada waktu-waktu tertentu para laki-laki Korea akan memakai jubah yang biasa disebut durumagi. Durumagi ini memiliki fungsi untuk menghangatkan tubuh saat musim dingin. Karena fungsinya inilah durumagi biasanya dibuat dari bahan-bahan yang tebal. Selain menggunakan durumagi, para pria Korea biasa menggunakan topi yang disebut gat ketika akan keluar rumah atau menghadiri acara penting. Biasanya gat terbuat dari rambut kuda atau jaring yang dianyam. Model dan bentuk gat ini biasanya juga dapat menunjukan status sosial si pemakai.
Hanbok di Era Modern
Photo by @beautyfullour
Setelah melewati proses yang panjang, penggunaan hanbok yang semula digunakan untuk menandai status sosial seseorang kini berubah seiring perkembangan zaman. Beberapa perancang busana dengan inovasi dan kreasi mereka membuat tampilan hanbok menjadi lebih modern dan memenuhi standar busana modern. Model jeogori di era modern ini dibuat menyerupai jaket, kemudian untuk chima dibuat dengan panjang rok yang lebih beragam mulai dari panjang, sedang, hingga pendek.
Bagaimana traveler? Lebih suka hanbok tradisional atau modern? Jika traveler penasaran dengan sensasi menggunakan hanbok yang dikenakan ketika perayaan atau upacara tertentu maka traveler bisa menyewa hanbok di istana Gyeongbokgung. (RW)