Makanan, Minuman dan Souvenir Papua sebagai Oleh-oleh khas Jayapura
2018-08-27 14:01:12Sudah Berkunjung ke Papua, Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh khas Jayapura
Oleh-oleh khas Jayapura tentu tak banyak berbeda dari oleh-oleh khas Papua yang bisa kamu temui di daerah lain di Papua. Tetap saja, Kota Kemenangan ini menjadi salah satu surganya belanja oleh-oleh bagi para pelancong yang bertandang ke Papua. Banyak juga masyarakat dari seluruh penjuru Indonesia yang datang untuk menetap di Jayapura, menjadikannya salah satu kota yang sangat heterogen.
Sejak 21 September 1993, Jayapura resmi menjadi ibu kota Provinsi Papua. Sejak itu pula, populasi kota ini terus bertambah dan kota ini pun terus mengalami perkembangan. Kota Jayapura mencakup area yang cukup luas, sekitar 940 kilometer persegi. Meski demikian, terdapat area yang tidak bisa dijadikan daerah hunian karena berupa rawa-rawa, perbukitan dengan tebing yang curam, serta hutan lindung. Kota administratif ini dibagi menjadi 5 distrik. Letaknya di ujung timur laut wilayah Papua, berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik di utara dan Papua Nugini di bagian timur.
Ciri khas Jayapura tak hanya terletak di garis pantainya yang berlekuk-lekuk saja. Budaya, seni, dan wisatanya (termasuk produk oleh-oleh) pun sangat khas. Pasar Hamadi adalah salah satu pasar terbesar dan paling terkenal di Jayapura. Bisa dibilang, Pasar Hamadi merupakan pusat oleh oleh Jayapura. Banyak pelancong datang ke pasar ini untuk belanja oleh-oleh. Lokasinya sekitar 3-4 kilometer dari pusat kota. Apa saja yang bisa dibawa pulang dari Jayapura sebagai buah tangan? Simak penjelasannya berikut!
1. Matoa, Buah-nya Orang Papua
Buah ini wajib kamu bawa pulang jika kamu berkunjung ke Papua ketika musim panen. Banyak penjual buah matoa asli Papua ini di daerah Abepura, Jayapura. Kamu bisa membeli beberapa kilo buah matoa ketika melewati Jalan Raya Abe-Kotaraja. Atau, bisa juga mampir ke pasar tradisional di Jayapura. Harganya memang tak se-murah buah lain yang lebih umum. Namun, kamu bisa mendapatkan buah matoa dengan harga lebih terjangkau jika sedang musimnya. Buah matoa berdaging putih, dengan banyak kandungan air. Tekstur dan rasanya terbilang unik, mirip kelengkeng, leci, rambutan, atau kelapa. Bahkan, ada jenis buah matoa yang rasa dan aromanya mirip durian juga lho. Jika kamu belum pernah mencicipi, pastikan kamu tak melewatkan kesempatan untuk mendapatkan buah ini langsung dari tanah asalnya ya guys.
2. Legitnya Kue Lontar yang Menggigit
Kue lontar adalah kue khas Papua yang terlalu lezat untuk dilewatkan. Bentuk, warna, dan rasanya mirip kue pie susu kebanggaan Pulau Dewata. Hanya saja, kue lontar cenderung lebih tebal dengan isian yang berporsi lebih banyak, seperti eggtart. Kue lontar memiliki kulit yang renyah tapi lumer di mulut, dengan isian yang lembut dan manis tapi nggak kebangetan. Dinamakan kue lontar karena dicetak dengan wadah lontar (untuk round tart) yang berbentuk bulat cekung. Nama ini juga dikatakan sebagai adaptasi dari nama kue ronttart dalam Bahasa Belanda. Bukan karena dibuat dari daun lontar ya. Bahan dasar pembuatan isian kue lontar adalah susu sapi dan gula. Sementara kulitnya dibuat dari tepung terigu, margarin, dan sedikit vanili.
Oleh oleh makanan khas Papua ini sebenarnya bisa kamu temukan tak hanya di Jayapura saja. Kamu bisa menemukannya di daerah Raja Ampat, Sorong, Manokwari dan lainnya. Di Jayapura sendiri, ada beberapa toko kue atau bakery yang memproduksi dan menjual kue lontar. Salah satunya adalah Prima Garden Bakery yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani. Selain kue lontar, toko roti dan kue ini juga menjual kopi Papua yang terkenal itu.
3. Sarang Semut, Minuman khas Papua dengan Berbagai Khasiat
Minuman khas Papua ini seperti obat dengan banyak manfaat. Oh ya, sarang semut di Papua bukan merupakan ‘rumah’ yang dibuat para semut seperti yang kita lihat di tanah atau bangunan ya. Sarang semut adalah nama tumbuhan yang menempel di pohon, berbentuk menggembung dan terdapat banyak rongga di dalamnya. Memang nantinya menjadi sarang semut, tapi tidak dibuat sendiri oleh ‘penghuni’nya. Kabarnya, sarang semut ini dipercaya ampuh menyembuhkan berbagai jenis penyakit lho. Termasuk penyakit yang berbahaya seperti diabetes, jantung, tumor, dan kanker. Ada yang menjualnya fresh setelah dipanen dalam kondisi masih basah, ada juga yang menjual bentuk kering dari sarang semut. Biasanya setelah diiris tipis dan dikemas dalam plastik. Sarang semut banyak tersedia tak hanya di Jayapura, tapi juga di daerah lain seperti Timika dan Wamena.
4. Ikan Asar, Ikan Asap khas Jayapura
Mampir ke Jayapura belum lengkap jika belum mencicipi kuliner khas-nya. Jayapura adalah kota tepi laut. Jadi, olahan hasil laut sangat populer dan melimpah di kota ini. Salah satu yang menjadi primadona di pasar-pasar tradisional adalah ikan asar. Olahan ikan cakalang, ikan tongkol, atau ikan ekor kuning ini diasap dengan cara diletakkan miring di samping bara yang berasap. Ikan asar memang memerlukan jenis ikan yang berdaging banyak dan padat sehingga tidak hancur dalam prosesnya. Dengan demikian, kandungan air bisa di’habisi’ secara total. Proses ini menghasilkan ikan asap yang kering dan matang sempurna hingga ke dalam-dalamnya. Ikan asar khas Jayapura ini sangat nikmat disantap dengan nasi hangat dan sambal. Yum! Cita rasa dan teksturnya yang unik dan autentik menjadikan ikan asar favorit pelancong untuk dinikmati di Jayapura. Tak sedikit juga yang membawa pulang ikan asar sebagai oleh oleh makanan khas Jayapura Papua.
5. Tifa, Alat Musik Unik untuk Penikmat Musik dan Pecinta Hal-hal Berbau Etnik
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, cinderamata khas Papua banyak dijual di Pasar Hamadi. Salah satu souvenir khas Papua yang layak dibawa adalah tifa. Tifa adalah alat musik asli dari Papua. Cara membunyikannya adalah dengan cara ditabuh/dipukul dengan tangan seperti gendang. Alat musik dari kayu dan berbentuk tabung ini kerap dibunyikan sebagai pengiring upacara adat atau tari-tarian khas Papua. Selain untuk dibunyikan, tifa sebagai salah satu alat musik etnis di Indonesia punya bentuk yang indah sehingga cocok dijadikan pajangan. Kamu bisa membeli tifa di pasar atau toko souvenir di Jayapura dan daerah lain di Papua. Jika ukurannya terlalu besar untuk kamu angkut kemana-mana, ganci bentuk tifa juga lumayan banget buat oleh-oleh.
Papua memang belum se-populer Bali, Lombok, atau Jogja. Namun, Papua sebenarnya menyuguhkan pemandangan yang menawan, seakan kamu sedang berada di surga dunia. Selain obyek wisatanya, Papua juga punya aneka oleh-oleh yang beragam. Mulai dari makanan khas hingga pernak pernik khas. Semua ada dan pastinya unik, jarang atau bahkan tidak bisa ditemukan di tanah lain selain di tanah Papua. Souvenir khas jayapura bisa diborong dari toko oleh-oleh khas Papua di Jayapura atau di pasar-pasar tradisional. Siapkan diri dan hati untuk menjelajahi Jayapura dan berburu oleh-oleh. Goodluck! (/yn)