Pantang Pulang Sebelum Membawa Oleh-Oleh Khas Mamuju
2018-08-27 12:33:24Di Mamuju Bisa Beli Oleh-Oleh Apa Saja?
Oleh-oleh khas Mamuju pasti banyak diminta oleh sanak saudara atau teman saat kalian mengunjungi kabupaten yang ada di Sulawesi Barat ini. Mamuju merupakan ibukota provinsi muda di Indonesia, karena lahir di urutan ke 33 dari total jumlah 34 provinsi di Indonesia. Kota Mamuju populer di kalangan wisatawan yang menginginkan liburan yang anti mainstream. Bagi kalian yang memutuskan untuk ke Mamuju pada liburan kali ini, kalian dijamin tidak akan menyesal. Ada banyak sekali tempat-tempat wisata alam yang terbilang masih jarang tersentuh mayoritas wisatawan. Menghabiskan beberapa hari di Mamuju dijamin akan membuat kalian bangga akan pesona alam dan budaya di Indonesia. Asal setelah pulang dari sana kalian tidak lupa untuk membawa buah tangan macam macam makanan khas Sulawesi Barat.
Ada banyak sekali souvenir, makanan dan minuman khas Mamuju yang bisa kalian cicipi atau bawa pulang. Tidak hanya itu saja, tempat wisata di Mamuju pun juga sama banyaknya untuk dieksplorasi. Misalnya mengistirahatkan sejenak pikiran dari ruwetnya kehidupan di Pulau Karampuang yang tenang. Atau main air di pantai Manakarra. Atau bisa juga mengagumi keindahan alam yang menghipnotis di Air Terjun Tamasapi. Semakin tertarik untuk berlibur ke Mamuju? Yuk, segera buat persiapanmu, salah satunya adalah dengan tidak melewatkan berburu oleh-oleh. Di ulasan kali ini, kami akan membahas tentang berbagai jenis oleh-oleh khas Mamuju. Jika kalian masih kebingungan apa saja bentuk oleh-olehnya, langsung saja simak daftar di bawah berikut ini!
Pizza Lokal Khas Mamuju yang Bernama Kalumpang
Jika kalian berada di Pulau Karampuang yang terletak di Mamuju, jangan sampai kalian tidak mencicipi Kalumpang. Kalumpang merupakan nama makanan khas Mamuju yang berbentuk bulat seperti pizza. Yang membedakannya dari pizza adalah bahan pembuatannya. Jika pizza terbuat dari gandum, maka makanan khas Mamuju Tengah dan seluruh daerah Mamuju ini terbuat dari sagu, ubi, atau singkong. Isian Kalumpang bisa dikreasikan dengan apa saja. Namun isian yang paling banyak ditemukan adalah yang berisi gula merah atau ikan. Tekstur Kalumpang terbilang unik, yaitu sedikit lembut hingga terasa seperti gandum yang mengeras. Orang Mamuju menyebut tekstur yang khas ini dengan sebutan letto’. Untuk mendapatkan Kalumpang kalian bisa mendapatkannya di pasar, toko oleh-oleh Mamuju, atau rumah warga yang menyediakan Kalumpang.
Jika India Punya Samosa, Maka Mamuju Punya Sambusa
Pernahkah kalian melihat bentuk Samosa yang terkenal dari India? Ya, Samosa adalah makanan yang bentuknya segitiga dan cara pengolahannya adalah dengan digoreng. Tampilan makanan ini sama persis dengan makanan dari Mamuju yang bernama Sambusa. Sambusa juga memiliki bentuk segitiga dan melalui proses penggorengan. Hanya saja, yang membedakan Samosa dan Sambusa adalah isiannya. Jika Samosa berisi kentang rebus dan bumbu rempah-rempah, maka Sambusa memiliki isian daging ikan tuna dicampur daun bawang. Teksturnya yang sangat renyah saat digigit, lalu isian ikan yang lezat menjadi perpaduan sempurna untuk membuat kalian sulit berhenti mengunyah. Berminat untuk membawa Sambusa sebagai oleh-oleh? Mampir saja ke toko oleh2 Mamuju dan borong Sambusa sebanyak mungkin.
Kue Tetu’ yang Selalu Hadir Saat Perayaan Hari Besar
Masyarakat Mamuju punya satu makanan khas yang selalu disajikan saat ada acara besar. Misalnya seperti dalam perayaan hari maulid Nabi Muhammad SAW, atau Isra’ Miraj. Makanan tersebut bernama Kue Tetu’. Kue Tetu’ terbilang sebagai kue yang manis karena komposisi bahan utamanya adalah gandong dan golla. Gandong adalah nama lain dari tepung terigu, sedangkan golla adalah sebutan khas dari gula. Kue Tetu’ terdiri dari 2 jenis berbeda yang tergantung dengan jenis gula yang dipakai. Pertama adalah Kue Tetu’ dengan gula merah, dan yang kedua adalah Kue Tetu’ dengan gula putih. Bentuk Kue Tetu’ yang dikemas dengan daun pandan dan berbentuk seperti perahu membuat kue ini bisa menjadi oleh-oleh khas Mamuju yang unik.
Bolu Paranggi, Bolu Khas Mamuju
Kue manis lainnya yang harus kalian cicipi dan bawa pulang dari kota Mamuju adalah Bolu Paranggi. Tampilan Bolu Paranggi mirip dengan bolu kukus yang kita kenal. Hanya saja, warnanya yang cokelat menjadi ciri khas dari Bolu Paranggi. Kue manis ini terbuat dari 2 bahan utama yaitu adonan tepung terigu dan gula aren. Gula aren inilah yang memberikan warna cokelat dalam penampilannya serta memberi citarasa manis di lidah. Untuk memasak Bolu Paranggi sedikit berbeda. Bolu Paranggi dibuat di atas cetakan yang sudah dipanaskan menggunakan bara. Berminat untuk membawakan Bolu Paranggi sebagai oleh-oleh untuk teman atau keluarga sepulang dari Mamuju? Yuk, tambahkan tempat oleh-oleh Mamuju ke dalam daftar tempat yang wajib di kunjungi di kabupaten Sulawesi Barat ini.
Baje’, Kue yang Awet Meski Dibuat Tanpa Bahan Pengawet
Masyarakat Sulawesi, khusunya Sulawesi Barat memang pandai dalam mengolah makanan yang tahan lama meski tanpa bahan pengawet. Hal inilah yang semakin menambah hebatnya variasi kuliner di Nusantara. Nama makanan tersebut adalah Baje’. Baje’ sejatinya merupakan kue yang terbuat dari campurang bahan dasar beras ketan, kelapa parut, dan gula merah, lalu dibungkus dengan daun pisang kering. Untuk semakin menambah kelezatan, isian seperti kacang tanah atau durian pun ditambahkan saat membuat Baje’. Rasa manis dari Baje’ membuat makanan ini disukai banyak orang. Tertarik untuk membeli sekotak Baje’? Cukup membayar Rp 10.000 hinga Rp 15.000 saja kalian bisa membawa pulang satu kotak Baje’ yang berisi 20 sampai 25 buah.
Loka Anjoroi, Makanan Pengusir Maag
Loka Anjoroi berasal dari Mandar, Sulawesi Barat. Tidak jauh juga dari Mamuju. Loka Anjoroi merupakan nama dari sebuah makanan yang terbuat dari pisang rebus. Bukan pisang rebus biasa, Loka Anjoroi dipercaya dapat meringankan sakit maag. Untuk membuat Loka Anjoroi, satu sisir pisang kepok atau raja direbus terlebih dahulu bersama kulitnya. Setelah itu, dikupas lalu dimasukkan ke dalam adonan santan dan diaduk. Rasa manis dan gurih dari Loka Anjoroi akan semakin terasa sempurna kelezatannya jika dimakan dengan sambal terasi.
Tenun Sekomandi, Kain Tenun yang Bernilai Estetika Tinggi
Tenun Sekomandi merupakan kain tenun khas Mamuju yang lahir dari budaya masyarakat Kalumpang. Untuk membuat selembar kain tenun ini tidak terjadi dalam waktu yang sebentar. Dalam proses pewarnaannya saja dibutuhkan waktu hingga satu bulan lamanya agar warna Tenun Sekomandi tidak mudah luntur. Bahan pewarna Tenun Sekomandi pun masih terbilang alami, yaitu dari cabai, laos, kemiri, jahe, kapur sirih, kulit kayu, dan sebagainya. Yang membuat kain khas Mamuju ini begitu unik adalah motif kain yang berasal imajinasi sang penenun dan langsung dikerjakan tanpa melalui proses sketsa di atas benang sebelumnya. Jika kalian mencari oleh-oleh khas Mamuju yang bernilai estetika tinggi, maka sehelai kain Tenun Sekomandi wajib menjadi salah satu koleksi. (HN)